Mulai PSBB di Surabaya Raya : Sidoarjo - Surabaya - Gresik
Besuk, 28 April 2020 rencananya Surabaya Raya yang meliputi Sidoarjo, Surabaya dan Gresik akan melaksanakan PSBB. Harapan besar tergambar diwajah pemimpin kita, dan tentunya masyarakat luas PSBB akan berhasil sesuai dengan rencana. Mampu mengatasi wabah korona yang dampaknya sudah kemana mana.
Aturan sudah dibuat, ada yang dengan mudah dapat diterima oleh semua pihak, misalnya pembatasan jam malam dari pukul 21.00 - 04.00 untuk hari Senin sampai dengan Jumat dilarang ada kativitas yang tidak penting. Dan Khusus untuk hari sabtu dan minggu 24 jam nostop dilarang untuk semua aktivitas yang tidak penting.
Akativitas yang penting dan tidak penting sudah ditetapkan dalam regulasi yang dibuat oleh Pemkab Sidoarjo, Pemkot Surabaya, Pemkab Gresik dan Pemprov Jawa Timur. Dimana yang disebutkan aktivitas penting itu meliputi pengiriman bahan kebutuhan pokok, Aktivitas medis atau Kesehatan, Aktivitas TNI dan Polri yang bertugas menjaga keamanan, toko-toko penjual kebutuhan pokok dan beberap yang liannaya diperbolehkan untuk beraktivitas.
Sudah bukan saatnya kita berdebat untuk mengkritisi kebijakan pemerintah, saat ini yang benar-benar dibutuhkan adalah peran kita semua untuk aktif membantu pemerintah dengan mengikuti aturan yang sudah dibuat. Ini untuk kepentingan bersama, kesuksesannya juga keberhasilan atas ketaatan semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri.
Ada beberapa yang perlu kita cermati dari kebijakan pemerintah tersebut agar bisa berjalan efektif adalah sebagai berikut :
Pertama, Pasar. Pasar adalah tempat berkumpulnya orang banyak, dan merupakan kegiatan keseharian yang vital karena dipasar itulah orang belanja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Oleh karena tidak bisa melakukan penututupan secara total keberadaan pasar, pemerintah sudah saatnya memberikan perhatian secara serius terhadap kegiatan pasar. Misalnya bukanya pasar hanya pada jam - jam tertentu saja dan setiap orang yang masuk pasar harus melakukan cuci tangan dipintu masuk secara bersih dengan menggunakan sabun. Mungkin pintu masuk pasar perlu diatur sedemikian rupa sehingga pengunjung pasar bisa terpantau.
Juga tidak ada salahnya jika setiap orang yang akan masuk pasar dipantau temperatur suhunya oleh petugas. Juga mungkin pemerintah dalam hal ini kepala pasar bisa melakukan penjawalan pedagang yang buka dibuat bergiliran sehingga pedagangnya tidak terlalu banyak seperti biasanya. Dan Mungkin juga untuk penjual barang kebutuhan pokok saja yang diijinkan untuk berjualan, yang lain diminta untuk libur dahulu selama PSBB.
Kedua, Jam Malam. Semua pihak harus memahami ini semua, pentingnya pemberlakuan jam malam untuk menghindari orang yang tidak memiliki kegiatan penting tapi sering melakukan pertemuan atau sekedar ngopi bareng diwarung kopi. Kesadaran pentingnya jam malam ini karena wabah covid 19 bentunya tidak nampak sehingga memungkinkan menyebar melalui siapapun. Untuk mempersempit geraknya dilakukanlah pembatasan yang cukup ekstrim yaitu masyarakat dilarang keluar malam pada jam malam tersebut.
Ketiga, Keamanan. Terdengar kabar dilepaskannya para napi di LP membuat masyarakat resah. Karena itu, untuk mengantisipasinya aparat kepolisian dan dibantu oleh TNI harus benar-benar ada dimana-mana. Terutama titik-titik rawan harus ada polisi atau TNI yang berjaga secara bergiliran selama 24 nonstop. Faktor keamanan ini menjadi penting suksesnya PSBB. Karena jika sampai lingkungan tidak aman, masyarakat tidak akan lagi percaya dengan PSBB dan bisa mengakibatkan PSBB gagal. Padahal anggaran yang dikeluargan mencapai puluhan bahkan ratusan miliar untuk tingkat kabupaten saja.
Keempat, bantuan. Pemerintah harus bergerak cepat memberikan bantuan secuai dengan yang sudah dirumuskan untuk saudara-saudara kita yang kurang mampu. Seringkali pemerintah lamban dalam soal penyaluran bantuan ini. Hingga tulisan ini ditulas saja, yang waktu PSBB tinggal beberapa jam lagi, bantuan masker untuk semua warga Sidoarjo belum semua mendapatkanya. Padahal menurut bupati Cak Nur, masker bantuan dari dermawan sudah siap dibagikan. Lancarnya bantuan sembako untuk saudara-saudara kita yang kurang mampu juga merupakan kunci dari keperhasilan PSBB ini. Sebab jika tidak, mereka akan tetap keluar rumah untuk mencari napkah dengan bekerja serabutan yang sudah dipantau.
Kelima, Tidak Panik. Bagi saudara-saudara kita yang mampu untuk tidak melakukan pembelian barang kebutuhan pokok secara berlebih. Ini untuk menghindari kelangkaan kebutuhan barang pokok dipasaran. Sebab jika saja terjadi kepanikan lantas banyak orang melakukan pembelian yang berlebihan berakibat stok kebutuhan pokok akan berkurang dan menimbulkan kelangkaan akan mempersulit kita semua. Mencari apa-apa sulit dan berakibat terhadap kenaikan harga. Kita tidak usah panik, kita percayakan kepada pemerintah, bahwa semua kebutuhan pokok akan tercukupi dengan baik.
Keenam, anak-anak. Kepada anak-anak kita, yang kecil maupun sedang tumbuh dewasa orang tua harus mampu menjelaskan ini semua dengan baik kepada mereka. Pikiran anak-anak masih banyak yang belum paham, bahwa ini adalah wabah yang menimpa semua negara didunia sehingga penanganannya juga melibatkan semua masyarakat didunia termasuk anak-anak. Masih banyak anak-anak yang tidak terima, sekolah libur tetapi tidak boleh pergi kemana-mana. Orang tua dituntut kreatif untuk mecarikan mainan atau keseibukan untuk anak-anaknya dirumah.
Dan tentu masih banyak lagi sebenarnya yang harus kita pahami agar program PSBB ini berjalan dengan sukses. Tetapi intinya adalah kita semua sebagai warga negara yang baik harus mengikuti komando dari pemerintah. Saat ini bukan saat yang tepat untuk mendebat kebijakan pemerintah, ikuti dan jalani saja dengan sebaik-baiknya, sambil berdoho kepada Tuhan agar wabah ini segera berakhir, kita semua dapat kembali beraktivitas dengan normal, bahkan lebih baik lagi dari sebelumnya.
Aturan sudah dibuat, ada yang dengan mudah dapat diterima oleh semua pihak, misalnya pembatasan jam malam dari pukul 21.00 - 04.00 untuk hari Senin sampai dengan Jumat dilarang ada kativitas yang tidak penting. Dan Khusus untuk hari sabtu dan minggu 24 jam nostop dilarang untuk semua aktivitas yang tidak penting.
Akativitas yang penting dan tidak penting sudah ditetapkan dalam regulasi yang dibuat oleh Pemkab Sidoarjo, Pemkot Surabaya, Pemkab Gresik dan Pemprov Jawa Timur. Dimana yang disebutkan aktivitas penting itu meliputi pengiriman bahan kebutuhan pokok, Aktivitas medis atau Kesehatan, Aktivitas TNI dan Polri yang bertugas menjaga keamanan, toko-toko penjual kebutuhan pokok dan beberap yang liannaya diperbolehkan untuk beraktivitas.
Sudah bukan saatnya kita berdebat untuk mengkritisi kebijakan pemerintah, saat ini yang benar-benar dibutuhkan adalah peran kita semua untuk aktif membantu pemerintah dengan mengikuti aturan yang sudah dibuat. Ini untuk kepentingan bersama, kesuksesannya juga keberhasilan atas ketaatan semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri.
Ada beberapa yang perlu kita cermati dari kebijakan pemerintah tersebut agar bisa berjalan efektif adalah sebagai berikut :
Pertama, Pasar. Pasar adalah tempat berkumpulnya orang banyak, dan merupakan kegiatan keseharian yang vital karena dipasar itulah orang belanja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Oleh karena tidak bisa melakukan penututupan secara total keberadaan pasar, pemerintah sudah saatnya memberikan perhatian secara serius terhadap kegiatan pasar. Misalnya bukanya pasar hanya pada jam - jam tertentu saja dan setiap orang yang masuk pasar harus melakukan cuci tangan dipintu masuk secara bersih dengan menggunakan sabun. Mungkin pintu masuk pasar perlu diatur sedemikian rupa sehingga pengunjung pasar bisa terpantau.
Juga tidak ada salahnya jika setiap orang yang akan masuk pasar dipantau temperatur suhunya oleh petugas. Juga mungkin pemerintah dalam hal ini kepala pasar bisa melakukan penjawalan pedagang yang buka dibuat bergiliran sehingga pedagangnya tidak terlalu banyak seperti biasanya. Dan Mungkin juga untuk penjual barang kebutuhan pokok saja yang diijinkan untuk berjualan, yang lain diminta untuk libur dahulu selama PSBB.
Kedua, Jam Malam. Semua pihak harus memahami ini semua, pentingnya pemberlakuan jam malam untuk menghindari orang yang tidak memiliki kegiatan penting tapi sering melakukan pertemuan atau sekedar ngopi bareng diwarung kopi. Kesadaran pentingnya jam malam ini karena wabah covid 19 bentunya tidak nampak sehingga memungkinkan menyebar melalui siapapun. Untuk mempersempit geraknya dilakukanlah pembatasan yang cukup ekstrim yaitu masyarakat dilarang keluar malam pada jam malam tersebut.
Ketiga, Keamanan. Terdengar kabar dilepaskannya para napi di LP membuat masyarakat resah. Karena itu, untuk mengantisipasinya aparat kepolisian dan dibantu oleh TNI harus benar-benar ada dimana-mana. Terutama titik-titik rawan harus ada polisi atau TNI yang berjaga secara bergiliran selama 24 nonstop. Faktor keamanan ini menjadi penting suksesnya PSBB. Karena jika sampai lingkungan tidak aman, masyarakat tidak akan lagi percaya dengan PSBB dan bisa mengakibatkan PSBB gagal. Padahal anggaran yang dikeluargan mencapai puluhan bahkan ratusan miliar untuk tingkat kabupaten saja.
Keempat, bantuan. Pemerintah harus bergerak cepat memberikan bantuan secuai dengan yang sudah dirumuskan untuk saudara-saudara kita yang kurang mampu. Seringkali pemerintah lamban dalam soal penyaluran bantuan ini. Hingga tulisan ini ditulas saja, yang waktu PSBB tinggal beberapa jam lagi, bantuan masker untuk semua warga Sidoarjo belum semua mendapatkanya. Padahal menurut bupati Cak Nur, masker bantuan dari dermawan sudah siap dibagikan. Lancarnya bantuan sembako untuk saudara-saudara kita yang kurang mampu juga merupakan kunci dari keperhasilan PSBB ini. Sebab jika tidak, mereka akan tetap keluar rumah untuk mencari napkah dengan bekerja serabutan yang sudah dipantau.
Kelima, Tidak Panik. Bagi saudara-saudara kita yang mampu untuk tidak melakukan pembelian barang kebutuhan pokok secara berlebih. Ini untuk menghindari kelangkaan kebutuhan barang pokok dipasaran. Sebab jika saja terjadi kepanikan lantas banyak orang melakukan pembelian yang berlebihan berakibat stok kebutuhan pokok akan berkurang dan menimbulkan kelangkaan akan mempersulit kita semua. Mencari apa-apa sulit dan berakibat terhadap kenaikan harga. Kita tidak usah panik, kita percayakan kepada pemerintah, bahwa semua kebutuhan pokok akan tercukupi dengan baik.
Keenam, anak-anak. Kepada anak-anak kita, yang kecil maupun sedang tumbuh dewasa orang tua harus mampu menjelaskan ini semua dengan baik kepada mereka. Pikiran anak-anak masih banyak yang belum paham, bahwa ini adalah wabah yang menimpa semua negara didunia sehingga penanganannya juga melibatkan semua masyarakat didunia termasuk anak-anak. Masih banyak anak-anak yang tidak terima, sekolah libur tetapi tidak boleh pergi kemana-mana. Orang tua dituntut kreatif untuk mecarikan mainan atau keseibukan untuk anak-anaknya dirumah.
Dan tentu masih banyak lagi sebenarnya yang harus kita pahami agar program PSBB ini berjalan dengan sukses. Tetapi intinya adalah kita semua sebagai warga negara yang baik harus mengikuti komando dari pemerintah. Saat ini bukan saat yang tepat untuk mendebat kebijakan pemerintah, ikuti dan jalani saja dengan sebaik-baiknya, sambil berdoho kepada Tuhan agar wabah ini segera berakhir, kita semua dapat kembali beraktivitas dengan normal, bahkan lebih baik lagi dari sebelumnya.
Giyanto |